mesin sinar x konvensional |
Untuk pembuatan sinar x, diperlukan tabung rontgen dengan sumber elektron yang akan dipacu dan diarahkan dengan kecepatan tinggi pada suatu sasaran (target). Akibat proses yang berlangsung, maka akan terbentuk panas (99%) dan sinar x (1%).
Suatu tabung pesawat rontgen memiliki beberapa kriteria, antara lain:
1. Mempunyai sumber elektron
2. Gaya yang mempercepat gerakan elektron
3. Lintasan elektron yang bebas dalam ruangan hampa udara
4. Alat pemusat berkas elektron (focusing cup)
Tabung pesawat rontgen memiliki sumber elektron yang berasal dari filamen yang terdapat pada katoda yang dihubungkan dengan sutau transfomator yang akan mengalirkan listri ke filamen ini sehingga timbul panas. Filamen yang digunakan pada pesawat rontgen adalah kawat tungsten yang memiliki daya lebur yang cukup tinggi dan tahan dipanaskan sampai 20.000 C. Pemanasan yang dilakukan pada filamen ini akan menyebabkan terlepasnya elektron-elektron dari filamen.
proses pembuatan sinar x |
Elektron ini akan dipercepat akibat adanya perbedaan tegangan yang tinggi antara katoda dan anoda, selain itu pesawat rontgen adalah ruang hampa yang dirancang agar tidak ada halangan pada lintasan alektron dari katoda menuju target. Pada pesawat rontgen juga terdapat alat pemusat berkas sehingga elektron tidak bergerak terpencar tetapi terarak pada satu bidang fokus. Pada bagian akhir dari proses ini, laju elektron akan dihentikan oleh alat penghambat gerakan elektron sehingga akan tercipta energi panas (99%) dan sinar x (1%) yang mana panas yang tercipta akan didinginkan oleh alat pendingin yang berada pada pesawat rontgen. Alat penghenti gerakan ini sendiri dapat dibedakan atas 2 yaitu:
• Keping wolfarm, yang ditanamkan pada tembaga dalam tabung rontgen anoda diam
• Pring wolfarm, yang terdapat pada tangkai molybdenum dalam pesawat rontgen anoda potar.
Wolfam adalah bahan dengan nomor atom 74 dengan titik lebur yang tinggi mencapai 3400 C.