Bahan Tambahan Pangan (BTP) atau food additives adalah senyawa (atau campuran berbagai senyawa) yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan dan terlibat dalam proses pengolahan, pengemasan dan/atau penyimpanan, dan bukan merupakan bahan (ingredient) utama.
Bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kehatan RI No. 1168/Menkes/PER/X/1999 adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan dan penyimpanan.
Persyaratan Bahan Tambahan Pangan
Berdasarkan Depkes (2004), pada dasarnya persyaratan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Harus telah mengalami pengujian dan evaluasi toksikologi
b. Harus tidak membahayakan kesehatan konsumen pada kadar yang diperlukan dalam penggunaannya.
c. Harus selalu dipantau terus-menerus dan dilakukan evaluasi kembali jika perlu sesuai dengan perkembangan teknologi dan hasil evaluasi toksikologi.
d. Harus selalu memenuhi persyaratan spesifikasi dan kemurnian yang telah diterapkan.
e. Harus dibatasi penggunaannya hanya untuk tujuan tertentu dan hanya jika maksud penggunaan tersebut tidak dapat dicapai dengan cara lain secara ekonomis dan teknis.
f. Sedapat mungkin penggunaannya dibatasi agar makanan tertentu dengan maksud dan kondisi tertentu serta dengan kadar serendah mungkin tetapi masih berfungsi seperti yang dikehendaki.
Jenis Bahan Tambahan Pangan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 235/MENKES/PER/VI/1979 tanggal 19 Juni 1979 mengelompokkan BTP berdasarkan fungsinya, yaitu: (1) antioksidan dan antioksidan sinergis, (2) anti kempal, (3) pengasam, penetral dan pendapar, (4) enzim, (5) pemanis buatan, (6) pemutih dan pematang, (7) penambah gizi, (8)
pengawet, (9) pengemulsi, pemantap dan pengental, (10) pengeras, (11) pewarna
alami dan sintetik, (12) penyedap rasa dan aroma, (13) sekuestran, dan (14) bahan
tambahan lain. Pada tulisan ini dibahas 2 (dua) kelompok BTP, yaitu pemanis dan pewarna makanan.3
Pemanis
1) Pengertian Pemanis Secara Umum
Pemanis adalah bahan makanan yang digunakan untuk menimbulkan rasa manis baik diperoleh dari bahan alami maupun buatan.2
2) Jenis-Jenis Pemanis
a. Pemanis Alami
a) Pengertian
Pemanis alami adalah bahan makanan yang digunakan untuk menimbulkan rasa manis pada makanan dan minuman yang berasal dari bahan alami. Pemanis alami tidak berbahaya tetapi bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan kencing manis (Diabetes Mellitus) terutama pada orang dewasa.2
b) Contoh pemanis alami
Contoh pemanis alami yang serimg dijumpai yaitu gula pasir, gula batu, gula halus, gula jawa, madu.2
c) Kelebihan dan kekurangan pemanis alami
Kelebihan :
- Mengandung zat gizi.
- Tidak mempunyai efek samping.
Kekurangan :
- Harga lebih mahal.2
b. Pemanis Buatan
a) Pengertian
Pemanis buatan adalah zat tambahan dalam makanan yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam penerimaan rasa manis yang tidak (atau hanya sedikit) mempunyai nilai gizi (non-nutritive sweeteners), sedangkan kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula.2
b) Contoh pemanis buatan
Ada 13 jenis pemanis buatan yang diizinkan yaitu aspartam, acesulfam-k, alitam, meotam, siklamat, sakarin, sucralosa, isomalt, xilitol, maltitol, manitol, sorbitol, kaktitol.2
• Siklamat, sudah lama diteliti tidak dianjurkan untuk anak, kerap dicampur dengan pemanis lain. Citarasanya, menyenangkan, karena bisa menutupi rasa pahit dan mempertajam rasa dari campuran. Di Amerika sudah lama dilarang karena secara signifikan meningkatkan kejadian tumor buli – buli setelah penggunaan siklamat dan sakarin sebanyak 2500mg /kg/hari.
• Sakarin; (sweet and low) sudah dikenal 100 tahun lalu, namun masih diselidiki apakah mengandung zat karsinogenik. Kadar manisnya mencapai 700 kali gula alami.
• Aspartame; Nutrasweet,Equal) mengandung berbagai toksin yang meyebabkan gejala sakit kepala, alergi, dan gejala penyakit autoimun (autoimmune disease) serta menyebabkan penumpukan formaldehide ang merusak syaraf otak
• Sucralose; Klorinasi gula(sucrose), sudah bayak ditemukan efek samping seperti timbul rasa cemas, serangan panik, sakit kepala, gelisah, alergi dan diare.
• Xylitol; biasanya akan terasa dingin jika mencair dalam mulut, sering dipakai pada permen , tablet hisap
• Sorbitol; sudah dipakai selama 50 tahun terakhir. Sebagai pemanis, rasanya lembut, memberi efek dingin pada mulut.5
c) Kelebihan dan kekurangan pemanis buatan
Kelebihan :
- Harga murah.
- Bermanfaat untuk penderita Diabetes Mellitus.
Kekurangan :
- Kandungan zat gizi sedikit.
- Mempunyai efek negatif bagi tubuh bila dikonsumsi berlebihan.2
Pewarna
1) Pengertian Pewarna Secara Umum
Pewarna makanan adalah bahan tambahan pangan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan. Penambahan bahan pewarna makanan mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah memberikan kesan menarik kepada konsumen, menyeragamkan dan menstabilkan warna serta menutupi perubahan warna akibat proses pengolahan dan penyimpanan. 2
2) Jenis-Jenis Pewarna
a. Pemanis Alami
a) Pengertian
Pewarna alami merupakan zat warna yang ditambahkan pada makanan yang diperoleh dari bahan alami baik nabati, hewani maupun mineral.
b) Contoh pewarna alami
Contoh pewarna alami yang dapat digunakan yaitu daun suji/ daun pandan (warna hijau), daun jambu/ daun jati (warna merah), kunyit (warna kuning) dan beras merah. 2
c) Kelebihan dan kekurangan pewarna alami
Kelebihan :
- Aman dikonsumsi.
Kekurangan :
- Warna yang tidak homogen dan tidak secerah dengan makanan yang menggunakan pewarna buatan.
- Ketersediaannya yang terbatas.2
b. Pewarna Buatan
a) Pengertian
Pewarna buatan merupakan zat warna yang ditambahkan pada makanan yang dihasilkan dengan cara sintesa kimia, jadi bukan dengan cara ekstraksi atau isolasi. Pewarna buatan mempunyai komposisi yang identik dengan pewarna alami. 2
b) Contoh pewarna buatan
Contoh pewarna buatan yaitu alura red, rhodamin B, amaranth, citrus merah, karbon hitam, kurkumin, sunset yellow, auramine, ponceau SX, indigotine, erythrosine, chocinel, tast green FCF.2
c) Kelebihan dan kekurangan pewarna buatan
Kelebihan :
- Warnanya homogen sehingga dihasilkan warna yang lebih terang dari pada makanan yang menggunakan pewarna alami.
Kekurangan :
- Jika saat terkontaminasi logam berat akan membahayakan kesehatan.
- Jika dikonsumsi dapat menimbulkan keracunan, muntah-muntah, pusing, alergi pernapasan, gangguan pencernaan, sakit pinggang, asma, hiperaktif pada anak, radang selaput lendir, merusak sistem saraf, tumor tiroid dan kanker limfa.2
Bahan Tambahan Pangan yang Tidak Diizinkan
Berdasarkan Permenkes RI Nomor 1186/Menkes/Per/X/1999, bahan tambahan pangan yang tidak diizinkan atau dilarang digunakan dalam makanan yaitu bahan yang tidak mempunyai fungsi dalam makanan, terdapat secara tidak sengaja baik dalam jumlah sedikit atau cukup banyak akibat perlakuan selama produksi, pengolahan, atau pengemasan.6
Bahan kimia berbahaya juga sering disalahgunakan pada pangan antara lain boraks, formalin, rhodamin B, dan kuning metanil.6
Penggunaan rhodamin B pada makanan dan minuman dalam waktu lama (kronis) akan mengakibatkan kanker dan gangguan fungsi hati. Namun demikian, bila terpapar rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam waktu singkat akan terjadi gejala akut keracunan rhodamin B. Bila rhodamin B tersebut masuk melalui makanan akan mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan dan mengakibatkan gejala keracunan dengan urine yang berwarna merah maupun merah muda. Selain melalui makanan dan minuman, rhodamin B juga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, jika terhirup akan terjadi iritasi pada saluran pernafasan. Mata yang terkena rhodamin B juga akan mengalami iritasi yang ditandai dengan mata kemerahan dan timbunan cairan atau udem pada mata.Jika terpapar pada bibir dapat menyebabkan bibir akan pecah-pecah, kering, gatal, bahkan kulit bibir terkelupas.4
Ada beberapa jenis bahan tambahan pangan yang dilarang penggunaannya, sebagaimana diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722/Mennkes/Per/IX/1988 dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1186/Menkes/Per/X/1999. Beberapa BTP tersebut, yaitu asam borat dan senyawanya, asam salisilat dan garamnya, dietilpirokarbonat, dulsin, kalium klorat, kloramfenikol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofurazon, dan formalin.6
Bahaya pada Makanan Jajanan
Makanan jajanan adalah makanan yang tidak diolah dalam rumah tangga melainkan diperoleh melalui cara membeli sebagai makanan jadi, dari berbagai sumber, seperti pedagang keliling, rumah tangga, toko atau kedai makan.
Beberapa jenis makanan jajanan yang dapat diperoleh yaitu es warna-warni yang dijual pedagang di sekolah, permen, keripik, chiki, dan lain-lain.2
Dalam makanan jajanan bahan tambahan yang berbahaya, cepat atau lambat dapat menurunkan daya tahan tubuh, begitupula pada kemampuan belajarnya. Apalagi jika konsumsi makanan sehat sebagai penyeimbang sangat kurang. Makanan seperti keripik, biscuit, permen dikenal sebagai makanan yang kurang mengandung zat gizi dan mengandung bahan makanan berbahaya seperti bahan pengawet, bahan pewarna, bahan pemanis dan penambah cita rasa. Namun hal itu tidak diperhatika karena daya tarik iklan dan kemasan.2
Bahaya yang dapat ditimbulkan dari efek zat-zat berbahaya pada makanan jajanan, yaitu:2
1) Kurang gairah belajar
2) Kurang konsentrasi
3) Meningkatkan kenakalan
4) Mudah mengantuk
5) Daya ingat kurang
Tips Mengantisipasi Bahaya pada Makanan Jajanan
Jajanan yang sehat adalah makanan atau minuman yang tidak mengandung Bahan Tambahan Pangan (BTP) secara berlebihan dan menggunakan pemanis dan pewarna alami.2
Beberapa tips mengantisipasi bahaya BTP yang berlebihan maupun yang dilarang penggunaannya pada makanan jajanan, antara lain: 7
• Hindari pangan yang dijual di tempat terbuka, kotor dan tercemar, tanpa penutup dan tanpa kemasan.
• Beli pangan yang dijual ditempat bersih dan terlindung dari : matahari, debu, hujan, angin dan asap kendaraan bermotor. Pilih tempat yang bebas dari serangga dan sampah.
• Hindari pangan yang dibungkus dengan kertas bekas atau koran. Belilah pangan yang dikemas dengan kertas, plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman.
• Hindari pangan yang mengandung bahan pangan sintetis berlebihan atau bahan tambahan pangan terlarang dan berbahaya. Biasanya pangan seperti itu dijual dengan harga yang sangat murah.
• Warna makanan atau minuman yang terlalu menyolok, besar kemungkinan mengandung pewarna sintetis, jadi sebaiknya jangan di beli.
• Untuk rasa, jika terdapat rasa yang menyimpang, ada kemungkinan pangan mengandung bahan berbahaya atau bahan tambahan pangan yang berlebihan. Sebaiknya hindari minuman yang terasa pahit, yang kemungkinan mengandunng sakharin yang berlebihan, atau pangan yang terasa.7
Untuk menghindari bahaya ini dalam jangka panjang perlu kerjasama dan peran orangtua. Adapun beberapa hal yang bisa Anda lakukan selaku orangtua adalah: 8
Dampingi nonton teve.
Langkah ini perlu Anda lakukan. Mungkin Anda bertanya, apa hubungannya nonton teve dengan kebiasaan jajan anak. Sepintas antara teve dan jajan memang tak berhubungan sama sekali. Tapi jika Anda perhatikan lebih mendalam lagi, Anda akan mengerti betapa antara minat jajan anak dan teve sangat berkaitan erat. Anda tahu, tayangan teve saat ini penuh muatan iklan. Malah selain ibu rumah tangga, anak-anak menjadi sasaran iklan yang paling empuk. Itu karena anak-anak masih mudah terpengaruh. Lihat saja, beragam iklan baik minuman maupun makanan seperti dijejalkan pada anak-anak. Tentu saja dengan kemasan yang sangat memikat dan menarik anak-anak. Hasilnya anak-anak Anda pasti merengek untuk minta dibelikan apa yang dia lihat dalam tayangan iklan. Jadi langkah ini merupakan awal bagi Anda untuk memberi pemahaman jajanan-jajanan yang baik bagi kesehatan mereka. Karena itulah, Anda perlu mendampingin mereka saat menonton teve. Berikan pengertian pada mereka bahwa apa yang diiklankan di teve tak selalu bermanfaat, sehingga tak perlu dibeli atau dicoba.
Biasakan sarapan.
Biasakan anak sarapan di rumah sebelum berangkat sekolah. Usahakan untuk selalu membekalinya dengan makanan buatan sendiri yang lezat, bergizi dan bervariasi. Biasakan makan bersama anak di meja makan dan masak bersama mereka di dapur. Ini menciptakan suasana akrab dan menyenangkan. Anak dapat mengenal bahan dan belajar mengolah makanan yang sehat.
Sarapan pagi sebelum berangkat sekolah ternyata amat penting karena ikut menentukan kualitas prestasi seorang anak. Di lain pihak akibat terbatasnya waktu membuat anak dan Anda tak sempat lagi untuk sarapan pagi. Padahal mengutip Journal of American Dietetic Association, mengabaikan sarapan akan membuat anak berperilaku jajan yang tak sehat apalagi rata-rata jajanan di sekolah kurang bergizi. Dalam jangka waktu pendek maupun panjang apabila anak-anak membiasakan diri jajan di sekolah dan melupakan sarapan pagi akan menimbulkan masalah kesehatan tubuhnya.
Pilih tempat bersih.
Kadang, jajan merupakan kegembiraan tersendiri bagi anak. Terlalu naif jika Anda misalnya, melarang anak Anda untuk jajan. Hanya saja, Anda perlu memberi pengertian. Beri rambu-rambu pada mereka. Anda bisa mengatakan, boleh jajan asal di tempat-tempat atau lingkungan yang bersih. Misalnya jauh dari tempat sampah, got, atau kotoran seperti debu, atau asap kendaraan bermotor. Ajarkan mereka untuk memilih jajanan yang terlindung dari debu. Makanan yang dibeli pun sebaiknya dalam keadaan tertutup, bersih dan tidak kotor atau bekas dipegang-pegang orang. Jika anak sudah bisa memahami, memang relatif lebih mudah mengajarinya. Tapi jika anak Anda masih di bawah lima tahun, memang agak repot untuk memberi pemahaman seperti itu.
Waspadai pemanis dan pewarna.
Ajarkan anak untuk menghindari jajanan yang terlalu manis dan berwarna mencorong seperti es sirup, kue-kue, atau makanan ringan dalam kemasan yang warnanya terang. Karena kemungkinan besar makanan-makanan itu mengandung bahan pemanis buatan atau pewarna yang bukan untuk bahan makanan. Itu sangat berbahaya bagi anak. Apalagi jika mengandung pengawet buatan, sangat tidak menguntungkan bagi kesehatan anak. Beritahu anak Anda, makanan yang enak belum tentu aman bagi mereka. Kalau perlu Anda secara tegas dan keras melarang mereka untuk membeli jajanan itu. Untuk itu Anda perlu mengawasi secara ketat.
Jelaskan bahaya.
Tanpa penjelasan yang jelas dan mudah dimengerti, Anda akan kesulitan untuk melarang anak Anda mengkonsumsi jajanan-jajanan berbahaya. Ada baiknya Anda menyampaikan bahaya-bahaya dari makanan-makanan yang mengandung pewarna, pemanis, dan pengawet buatan yang bukan untuk makanan. Misalnya saja, makanan X akan menyebabkan penyakit Y. Dengan mengemukakan bahaya dari makanan tersebut, kemungkinan besar anak takut, sehingga jera dan tak berani lagi membeli jajanan itu. Namun Anda harus menyampaikan peringatan-peringatan itu terus menerus. Namun untuk mengungkapkan bahaya atau efek samping dari makanan yang tak sehat tersebut, Anda memang harus belajar dan tahu jenis-jenis makanan yang ada. Tanpa pemahaman itu, Anda akan kesulitan menyampaikan informasi yang tepat dan benar pada anak.
Awasi.
Jika anak Anda sudah bisa diberi pemahaman, tugas Anda tak begitu sulit. Anda tinggal memberikan rambu-rambu, dan menekan anak untuk mematuhi nasihat Anda. Tapi jika anak Anda masih di bawah umur, tentu nasihat-nasihat yang Anda berikan takkan mempan. Tentu saja mereka belum mengerti. Karena itulah Anda yang harus memilihkan jajanan untuk mereka. Dengan kata lain, Anda harus mendampingi anak setiap kali jajan. Anda pun harus jeli memilih makanan yang benar-benar sehat. Sekali lagi, hindarilah makanan yang berwarna terang dan manis-manis. Karena sangat mungkin itu mengandung bahan yang berbahaya. Apalagi jika harganya murah. Anda pun harus tegas pada anak Anda. Jangan sampai Anda kalah oleh senjata andalan mereka; tangis!
Bawakan bekal.
Cara ini bisa Anda pakai. Anda tak perlu memberikan uang saku, namun memberi bekal makanan. Beri dia makanan-makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Tak harus makanan buatan sendiri, tapi bisa juga makanan-makanan yang di jual di pasaran. Tapi Anda harus memilih makanan yang benar-benar aman bagi mereka. Karena jajanan yang Anda berikan itu sekaligus contoh bagi mereka. Artinya jika Anda tak memberi bekal, mereka sudah tahu jenis jajanan yang boleh mereka beli. Memang pemberian bekal ini hanya sementara saja. Karena tujuannya untuk membuat anak mengerti jajanan yang sehat dan boleh dibeli. Jika anak sudah paham, Anda boleh mengganti bekal dengan uang saku.
Beri contoh.
Anda juga harus memberi contoh untuk selalu memilih jajanan yang sehat, baik saat pergi bersama anak maupun saat membawa oleh-oleh sepulang kerja. Sia-sia Anda mengajarkan anak memilih jajanan yang sehat jika Anda tak memberi contoh yang baik. Kalau perlu Anda kurangi frekuensi jajan anak dalam sehari atau seminggu jika memungkinkan. Mengajari anak untuk tak jajan tentu lebih baik, dibanding Anda selalu was-was mengkhawatirkan jajanan yang dikonsumsi anak Anda. Lebih baik lagi, jika Anda bisa mengajari anak untuk menabung uang sisa jajannya dalam celengan.8