Rabu, 20 Juli 2011

Anak yang Memiliki Ayah Perokok 3 x Lebih Beresiko Menjadi Hiperaktif

GANGGUAN Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif (GPPH) adalah gangguan psikiatri anak yang paling sering ditemui. Salah satu pemicunya ditengarai kebiasaan merokok orangtua.

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV-TR, GPPH merupakan gangguan mental anak yang ditandai dengan sulit memusatkan perhatian, hiperaktif, dan impulsif.


Dalam disertasinya, Dr dr Theresia MD Kaunang SpKJ (K) menjelaskan, bahwa penyebab GPPH pada anak usia praskolah (2-6 tahun) adalah disfungsi otak minimal yang dapat dicetuskan dan diperberat oleh banyak faktor. Tiga faktor dimaksud, meliputi organobiologi (genetik, komplikasi kehamilan, dan persalinan, diet, reaksi alergi, dan penyakit fisik lain), psikoedukasi (model pengasuhan, regulasi diri, relasi keluarga, konflik keluarga, dan tempramen orangtua), dan sosial-lingkungan (orangtua perokok, bumil perokok, musim, peergroup, dan lingkungan fisik lainnya).

"Berdasarkan penelitian saya, riwayat ayah perokok dapat meningkatkan risiko anak tiga kali menderita GPPH, sama seperti jika ibunya merokok ketika hamil. Nikotin dapat meningkatkan risiko terjadinya GPPH pada anak. Perilaku ibu merokok akan memengaruhi perkembangan otak dan masalah perilaku anak," jelasnya pada sidang desertasi di FKUI, Salemba, Jakarta, Rabu (20/7/2011).

Seperti disimpulkan lewat penelitannya, riwayat GPPH dalam keluarga, regulasi diri, dan ayah perokok mempunyai risiko terhadap terjadinya GPPH. Risiko yang terkandung mencapai 62 persen pada anak usia prasekolah.