Kanker payudara tak hanya menyerang wanita saja, tapi pria juga 
berisiko. Studi menunjukkan pria yang mengidap kanker payudara cenderung
 memiliki gejala yang lebih parah dibandingkan wanita dan mendapat 
diagnosis pada usia yang lebih tua. Meskipun demikian, ternyata pria 
yang memiliki kanker payudara lebih jarang meninggal akibat penyakit ini dibandingkan wanita.
"Pria dapat mengidap penyakit
 ini juga dan harus menyadari bahwa mereka perlu mencari perawatan jika 
benjolan pada payudaranya bertambah parah," kata Dr Mikael Hartman, 
asisten profesor di National University of Singapore.
Menurut 
perkiraan American Cancer Society (ACS), sekitar 2.140 warga Amerika 
Serikat telah mengidap kanker payudara sepanjang tahun ini dan sekitar 
450 orang di antaranya diperkirakan akan meninggal.
ACS 
memperkirakan kemungkinan seseorang dapat terus hidup sambil memiliki 
kanker payudara adalah satu dibanding 1.000. Kemungkinannya dapat naik 
menjadi 5 hingga 10 persen jika gen yang dikenal sebagai BRCA2 pada pria
 mengalami mutasi. Namun mutasi pada gen yang sama akan sangat 
meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita.
Masih belum 
jelas mengapa kanker payudara lebih jarang ditemui pada pria. Wanita 
memang memiliki jaringan payudara lebih banyak, tetapi ukuran bukanlah 
faktor risiko munculnya kanker payudara pada wanita. Wanita yang 
memiliki payudara besar tidak lebih berisiko dibandingkan wanita dengan 
payudara kecil.
"Estrogen mungkin adalah kuncinya, karena 
tampaknya hormon ini menjadi bahan bakar kanker payudara dan hampir 
tidak terdapat pada pria," kata Hartman seperti dikutip dari HealthDay, Senin (10/10/2011).
Dalam penelitian yang diterbitkan Journal of Clinical Oncology
 ini, peneliti menganalisis data statistik kanker payudara pada pria dan
 wanita di Denmark, Finlandia, Swiss, Norwegia, Singapura dan Swedia 
selama 40 tahun terakhir.
Para peneliti menemukan 459.846 kasus 
kanker payudara pada wanita dan 2.665 kasus pada pria. Wanita rata-rata 
didiagnosis kanker payudara pada usia 62 tahun dan laki-laki pada usia 
70 tahun.
Awalnya, pria yang mengidap kanker payudara memiliki 
kemungkinan hidup kurang dari lima tahun, lebih cepat dibanding wanita 
dengan penyakit
 yang sama. Tetapi kesimpulan itu berbalik ketika para peneliti 
menyesuaikan statistiknya sehingga tidak akan terbingungkan oleh 
perbedaan pada dua kelompok dalam hal usia dan faktor lainnya.
Masih
 belum jelas mengapa pria lebih baik dalam menghadapi kanker payudara, 
tapi mungkin berhubungan dengan bagaimana tubuhnya bereaksi dengan 
anti-hormon dan pengobatan kemoterapi.
Meskipun demikian, para 
pria tetap harus menyadari risiko kanker payudara dan menemui dokter 
jika melihat benjolan atau perubahan pada putingnya.
 
