Senin, 10 Oktober 2011

Kanker Payudara Pada Pria

Kanker payudara tak hanya menyerang wanita saja, tapi pria juga berisiko. Studi menunjukkan pria yang mengidap kanker payudara cenderung memiliki gejala yang lebih parah dibandingkan wanita dan mendapat diagnosis pada usia yang lebih tua. Meskipun demikian, ternyata pria yang memiliki kanker payudara lebih jarang meninggal akibat penyakit ini dibandingkan wanita.

"Pria dapat mengidap penyakit ini juga dan harus menyadari bahwa mereka perlu mencari perawatan jika benjolan pada payudaranya bertambah parah," kata Dr Mikael Hartman, asisten profesor di National University of Singapore.


Menurut perkiraan American Cancer Society (ACS), sekitar 2.140 warga Amerika Serikat telah mengidap kanker payudara sepanjang tahun ini dan sekitar 450 orang di antaranya diperkirakan akan meninggal.

ACS memperkirakan kemungkinan seseorang dapat terus hidup sambil memiliki kanker payudara adalah satu dibanding 1.000. Kemungkinannya dapat naik menjadi 5 hingga 10 persen jika gen yang dikenal sebagai BRCA2 pada pria mengalami mutasi. Namun mutasi pada gen yang sama akan sangat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita.

Masih belum jelas mengapa kanker payudara lebih jarang ditemui pada pria. Wanita memang memiliki jaringan payudara lebih banyak, tetapi ukuran bukanlah faktor risiko munculnya kanker payudara pada wanita. Wanita yang memiliki payudara besar tidak lebih berisiko dibandingkan wanita dengan payudara kecil.

"Estrogen mungkin adalah kuncinya, karena tampaknya hormon ini menjadi bahan bakar kanker payudara dan hampir tidak terdapat pada pria," kata Hartman seperti dikutip dari HealthDay, Senin (10/10/2011).

Dalam penelitian yang diterbitkan Journal of Clinical Oncology ini, peneliti menganalisis data statistik kanker payudara pada pria dan wanita di Denmark, Finlandia, Swiss, Norwegia, Singapura dan Swedia selama 40 tahun terakhir.

Para peneliti menemukan 459.846 kasus kanker payudara pada wanita dan 2.665 kasus pada pria. Wanita rata-rata didiagnosis kanker payudara pada usia 62 tahun dan laki-laki pada usia 70 tahun.

Awalnya, pria yang mengidap kanker payudara memiliki kemungkinan hidup kurang dari lima tahun, lebih cepat dibanding wanita dengan penyakit yang sama. Tetapi kesimpulan itu berbalik ketika para peneliti menyesuaikan statistiknya sehingga tidak akan terbingungkan oleh perbedaan pada dua kelompok dalam hal usia dan faktor lainnya.

Masih belum jelas mengapa pria lebih baik dalam menghadapi kanker payudara, tapi mungkin berhubungan dengan bagaimana tubuhnya bereaksi dengan anti-hormon dan pengobatan kemoterapi.

Meskipun demikian, para pria tetap harus menyadari risiko kanker payudara dan menemui dokter jika melihat benjolan atau perubahan pada putingnya.