Pages

Sabtu, 27 Agustus 2011

Tetap Fit Selama Mudik

MENGEMUDI jarak jauh bisa jadi sangat merepotkan, termasuk mudik menjelang Lebaran. Niat bersilaturahmi dengan keluarga tak boleh ditunda, stamina tubuh juga tidak boleh diabaikan.

Kemacetan mudik akibat membludaknya jumlah kendaraan dan kondisi jalan rusak menjadikan aktivitas mengemudi jarak jauh tidak nyaman. Akibatnya, pengemudi maupun penumpang kerap mengalami kelelahan fisik dan emosional.

“Saya sering kali mendapati pasien pascamudik yang mengalami nyeri punggung bagian bawah berkepanjangan, kaku otot pada bahu, dan cedera pada otot lutut ketika duduk terlalu lama. Hal ini juga bisa terjadi jika Anda mengemudi jarak jauh,” ungkap Katherine Lenan, Physiotherapy (BSc Hons) dari Body Clinic.


Sebagai seorang fisioterapis, Katherine membagi beberapa tip untuk mengurangi dan mengatasi masalah-masalah tersebut. Bahkan jika diterapkan dengan baik, tip ini akan membuat Anda dan keluarga dapat menikmati perjalanan mudik yang lebih nyaman.

Sebelum perjalanan:

1. Sebelum perjalanan, pastikan Anda melakukan pengecekan kendaraan agar terhindar dari masalah kecil pada mesin yang memengaruhi perjalanan.

2. Jangan langsung mengemudi bila Anda baru bangun dari tidur atau sekadar terlelap sejenak, baik pada perjalanan pagi atau malam. Pastikan Anda meluangkan waktu minimal 10 menit untuk benar-benar terbangun dan mengusir rasa kantuk.

3. Hindari mengonsumsi makanan porsi berat sebelum mengemudi agar jauh dari rasa kantuk.

4. Kemas makanan dan minuman ringan untuk menjaga energi tubuh serta mencegah dehidrasi. Siapkan makanan yang mudah disantap dan jajanan sehat, seperti roti, sandwich, biskuit gandum, apel, pisang, kacang-kacangan, dan buah-buahan kering, seperti kurma, kismis, dan apricot.

5. Hindari makanan berkadar gula tinggi dan berlemak (gorengan), minuman berkafein, dan minuman bersoda. Walaupun minuman berkafein memberikan dorongan energi, sifatnya hanya sementara. Anda bahkan akan merasa semakin mengantuk setelah efek kafeinnya hilang.

Katherine mengatakan, cara mengurangi terjadinya nyeri punggung pada pengemudi, adalah memastikan postur tubuhnya dalam posisi optimal. Untuk pengemudi, sebelum mulai mengemudi, pastikan kursi dalam posisi yang tepat di mana kaki dapat menekan pedal kopling turun tanpa harus meregangkan lutut berlebihan (terlalu dalam) dan pastikan seluruh permukaan telapak kaki dapat menekan pedal rem. Kedua posisi ini akan menghindari postur tubuh membungkuk pada saat mengemudi.

“Jika Anda sudah memiliki riwayat nyeri punggung bagian bawah, pastikan membawa bantal kecil untuk diletakkan pada pangkal cekungan punggung selama mengemudi untuk mengurangi tekanan pada punggung Anda,” papar lulusan Cardiff University, Inggris ini.

Baik pengemudi maupun penumpang, sangat penting untuk berhenti dan beristirahat (10-15 menit) beberapa kali selama perjalanan. Hal ini memberikan Anda kesempatan meregangkan kaki dan tubuh, menyantap makanan dan minuman, serta menyegarkan kembali pikiran dengan mengistirahatkan sejenak konsentrasi terhadap jalanan.

Lakukan gerakan peregangan secara perlahan dan lembut. Jangan secara berayun atau cepat yang menghentak karena dapat menyebabkan cedera otot. Lakukan setiap gerakan sebanyak 5-10 kali.

Dan meski di posisi pengemudi, Anda juga memengaruhi faktor keselamatan perjalanan. Jangan biarkan pengemudi membawa kendaraan ketika sudah lelah dan mengantuk. Jika Anda mulai melihat hal ini terjadi, segera berhenti, beristirahat, atau mengganti pengemudi. Berikut beberapa tanda yang mengindikaskan pengemudi kelelahan:

1. Meningkatkan volume musik/radio
2. Meningkatkan suhu AC
3. Matanya sering berkedip
4. Jarak kendaraan terlalu dekat dengan kendaraan di depannya
5. Laju kendaraan cenderung menyimpang ke kiri dan ke kanan dari jalur (menggeluyur)
6. Terlalu lambat bereaksi terhadap situasi jalanan, contoh ngerem mendadak untuk hal yang seharusnya bisa dihindari
7. Mudah kesal, agresif, atau frustasi pada kondisi dan situasi jalan.

Sediakan perbekalan cukup untuk anak-anak

Sementara itu, membawa anak-anak dalam perjalanan jarak jauh juga tantangan tersendiri. Anak-anak mudah sekali bosan sehingga kerap merajuk, cengeng, dan tidak bisa diam selama perjalanan.

Untuk membuat mereka tetap sibuk, kemas tas khusus berisi mainan, buku cerita, dan makanan favorit untuk menghilangkan kejenuhan. Namun, sangat penting untuk membagi waktu penggunaannya dengan baik agar mereka tidak bosan.

“Jika Anda berkendara jarak jauh dengan anak-anak, dianjurkan lebih sering istirahat singkat, juga sangat penting untuk mereka melakukan peregangan tubuh dan jalan-jalan sejenak di lokasi peristirahatan untuk membantu mengusir ketegangan otot,” saran Katherine.

Jika mereka enggan berjalan-jalan, ajak bergabung dalam peregangan tubuh bersama Anda. Melibatkan seluruh keluarga atau anggota rombongan bisa membuat waktu peregangan menyenangkan. Satu tip kecil, ketika Anda berhenti untuk istirahat, pastikan semua orang pergi ke kamar mandi sebelum Anda memulai perjalanan lagi.
(ftr)