Pages

Sabtu, 27 Agustus 2011

Flu Penyakit Genetik??

LEBARAN tinggal tiga hari lagi. Untuk menyambut hari nan Fitri, dibutuhkan stamina fit agar dapat menikmat hari raya dengan khidmat.

Rawan Flu? Salahkanlah gen Anda! Ilmuwan menemukan, bahwa beberapa dari kita dapat menahan diri terpapar virus influenza. Namun jika Anda terus mencoba segalanya dan masih terserang flu, maka gen memiliki peran penting di sini.



Sebuah studi pada sukarelawan Inggris yang menunjukkan bahwa beberapa orang secara genetik cenderung untuk mencegah mengidap penyakit tersebut, sementara yang lain secara genetik selalu mengidap flu tahun demi tahun.

Kabar baik bagi orang-orang beruntung adalah, bahwa penemuan ini dapat membentuk dasar dari pengobatan secara universal. Peneliti diinokulasi 17 orang sehat dengan virus flu dan dimonitor kemajuan mereka selama lima hari. Sembilan sampel menjadi sakit dan sisanya tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Menggunakan teknologi yang biasa dipakai dalam pencitraan satelit, mereka memeriksa gen dalam subjek sampel darah setiap delapan jam.

Mereka yang menjadi sakit mengembangkan peradangan akut pada gen tertentu selama 36 jam sebelum gejala mengatur masuk ini unsur “genetic” paling ditandai pada mereka yang menderita terburuk. Sementara itu, mereka yang tetap baik-baik saja ditemukan memiliki unsur genetik yang sama sekali berbeda. Demikian yang dinukil dari Dailymail, Jumat (26/8/2011).

Para ilmuwan menafsirkan tanda tangan ini sebagai “respons anti-stres” yang menunjukkan tubuh mereka aktif melawan virus. Penemuan ini meningkatkan kemungkinan bahwa para ahli bisa menemukan cara untuk mendeteksi flu awal, dan melakukan tindakan pencegahan sebelum efek terburuk berkembang.

"Ini ilmu yang sangat penting, sungguh Star Trek. Ini memiliki implikasi yang sangat besar untuk penyakit menular, bukan hanya flu. Ini bisa membantu dengan pandemi flu, bahkan memungkinkan kita untuk mendeteksi infeksi mematikan seperti virus ebola pada tahap sangat awal," kata Profesor Peter Openshaw dari Pusat Infeksi Pernapasan di Imperial College.

Dr Alfred Hero, akademik yang memimpin penelitian University of Michigan mengatakan, "Kami melihat lebih dari 22 ribu gen dalam sampel darah 267. Tidak ada studi besar yang pernah dilakukan pada respons kekebalan tubuh manusia."

"Kita dapat mulai menggoda keluar kondisi biologis yang mungkin bisa membuat satu lebih tahan untuk sakit flu. Kami akan menguji pada strain yang berbeda terhadap flu tersebut dan mungkin tidak hanya menjadi flu, mungkin sama untuk virus lain termasuk flu biasa," sambungnya.

Dengan kondisi tersebut para ahli menyerukan vaksin flu untuk diberikan kepada semua orang di atas 50 tahun. The International Longevity Centre mengatakan, sementara program imunisasi anak Inggris adalah di antara yang terbaik di dunia, imunisasi dewasa telah diabaikan.
(nsa)